Laman

Selasa, 24 Juli 2012

THE DARKNESS SEVEN

menurutku kisah ini tidak terlalu seru jika di bandungkan dengan film the amazing spiderman!
kisah ini juga tidak sesedih film hachiko!
juga tidak selucu film tom and jery!
tapi kupikir kisah ini layak untuk kalian ketahui!

             hari senin artinya hari untuk memulai sekolah. saat aku berjalan seperti biasa ke arah sekolah, aku berfikir, betapa membosankannya kehidupan ini! kenapa tidak seperti yang ada di film manga/anime yang selalu ku tonton? kenapa tidak seromantis film romeo and juliet?  saat itu aku sadar bahwa "LIVE ISN'T A MOVIE" kehidupan bukanlah sebuah film!
saat aku terus berjalan seperti biasa menuju sekolah smu yang biasa-biasa saja itu, tiba-tiba ada suara dari arah belakang yang memanggil nurzaman.
"Zamaaaaaan!" suara itu terdengar cukup keras lalu aku pun menengok ke arahnya.
"Hei nurzaman!! dari tadi di panggil ko ga nyut-nyaut sih???"
dan ternyata itu adalah fizzar ramadhan sahabat terbaiku di dunia ini
"oh zar ku kira siapa!"
lalu nurzaman pun terus mengobrol hingga bertemu 5 orang lain yaitu Bagus, Edwin, Yuki, Gemma, dan ilham.
             sesampainya di  sekolah nurzaman pun duduk seperti biasa dengan ke-6 temannya, saat itu nurzaman sedikit bergembira karena akan bertemu dengan wanita yang di sukainya yaitu lucy. hari ini adalah hari senin dimana pelajaran bahasa inggris akan di mulai.
bu sisil masuk ke ruang pelajaran
"anak-anak! ibu punya kabar buruk untuk kalian!" bu sisil mencoba membuat para murid penasaran
lalu nurzaman pun mengangkat tangannya
"izin berbicara bu!"
"Silahkan nurzaman"
"pasti kabar buruknya itu sekarang ulangan bahasa inggris yah!" nurzaman mencoba menebak
"waaah hebat juga kamu bisa langsung to the point! langsung tepat hihihihi"
"tapi bu..."
"tapi apa???" bu sisil penasaran
"itu bukan kabar buruk buat kami!" kira mencoba meyakinkan bu sisil
"yasudah terserah pokonya hari ini ulangan! eh btw mana lucy?"
setelah bu sisil berbicara demikian lalu
"tok...tok...tok"
"silahkan masuk!" jawab bu sisil
lau masuklah seorang wanita yang cantik dan manis memiliki body gitar spanyol(oorang bilang!) berambut panjang dan hitam lebat dengan hidung yang mancung dan senyumannya yang lebih indah dari mentari pagi, dan ialah LUCY ya
"maaf bu terlambat!"
"iya tak apa-apa! masuklah ulangan akan segera di mulai!"
           satu jam telah berlalu ulangan bahasa iggris pun sudah hampir habis waktunya, tiba-tiba seorang murid dari kelas tersebut melemparkan sebuah gulungan kertas ke arah nurzaman, setelah ia membukanya ternyata isinya adalah contekan ulangan bahasa inggris tersebut, nurzaman panik ia tak tahu harus berbuat apa hingga akhirnya nurzaman ketahuan oleh bu sisil.
"kira apa-apan ini kamu adlah murid kesayangan ibu, tapi kenapa kamu menyontek? kamu membuat ibu kecewa nurzaman!"
nurzaman mencoba membela diri tapi semuanya tak dipercaya bu sisil hingga akhirnya nurzamanpun terpaksa di keluarkan dari ruangan
TEEEEEN.....TEEEEEEENG.....TEEEEENG
bunyi lonceng 3x plus lagu beethoven fur elise di mainkan tandanya waktu istirahat di mulai
kira naik ke atap sekolah yang merupakan tempat favoritnya bersama teman-temannya, tempat ia biasa tidur-tiduran dan bersantai disana ia selalu merasa nyaman dan tenang
"hei kira!" tiba-tiba ada suara yang memanggil kira dari arah belakang
"hmm ternyata kau 'bagus'!"
"heeeei kenapa kau harus lesu seperti itu kawan?"
kira hanya terdiam, bagus memang berbeda kelas dengannya hingga baguspun tidak mengetahui masalah yang sedang menghampiri kira
"hidup ini benar-benar membosankan ya gus!"
"kurasa begitu kir"
lalu ke lima temannyapun datang, mereka terus berbincang-bincang tanpa menghiraukan apapun
"kira!"
"ada apa win?"
"kenapa kau tidak berpacaran dengan lucy saja?"
"hmm kau ini alasan ku adalah pertama, itu adalah peraturan kita tak boleh ada yg pacaran dulu. dan kedua sudah pasti aku di tolak!
"tidak ada salahnya mencoba kan!" bagus mencoba mmberi semangat
"tapi peraturannya?"
"sudahlah jangan pikirkan soal peraturan kir!" ilham memberi dorongan juga pada kira
"hmm baiklah akan kucoba!"
kira lalu pergi mencari lucy
dia mencari ke kavling, tapi ia tak menemukannya. lalu ia mencari ke depan kelas dan